Di tempat ini aku meminum secawan keresahan sepanjang hari. Gelisah itu menyerangku kembali. Aku tengah mengundang kembali seluruh momentum yang pernah hadir, terlewati bersamamu. Di sini aku terasing!
Dan pagi ini, aku benar-benar berada di pinggir sungai. Kupikir, inilah sungai kecemasan yang telah lama mengalir diantara tanah kerinduanku untukmu.
"Barangkali... inilah cinta, yang kau kirim lewat diam dan senyum. Pun ketika kau minta, sebagian hari-harimu untukku pulas dengan warna-warnimu."
"Barangkali... inilah cinta, yang kau kirim lewat diam dan senyum. Pun ketika kau minta, sebagian hari-hariku untuk kau coret dengan puisi dan tembang."
Sebuah tembang mengalun, mengiringi kesendirianku yang sudah teramat sempurna.
Dan pagi ini, aku benar-benar berada di pinggir sungai. Kupikir, inilah sungai kecemasan yang telah lama mengalir diantara tanah kerinduanku untukmu.
"Barangkali... inilah cinta, yang kau kirim lewat diam dan senyum. Pun ketika kau minta, sebagian hari-harimu untukku pulas dengan warna-warnimu."
"Barangkali... inilah cinta, yang kau kirim lewat diam dan senyum. Pun ketika kau minta, sebagian hari-hariku untuk kau coret dengan puisi dan tembang."
Sebuah tembang mengalun, mengiringi kesendirianku yang sudah teramat sempurna.